Apakah kamu seorang trader? Jika ya, tentu kamu sudah familiar dengan pengetahuan dasar seputar trading. Sebagai salah satu orang yang melakukan trading, tentu kamu juga perlu memahami adanya gaya trading.
Seringkali, banyak orang yang mengira bahwa gaya trading sama dengan strategi yang kita siapkan untuk melakukan trading. Padahal, kedua hal tersebut tidaklah sama. Gaya trading lebih mengacu pada berapa waktu yang akan kita butuhkan saat sedang melakukan trading, sementara strategi trading mengacu pada bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk masuk dan keluar pasar.
Apabila kita ibaratkan seperti ilmu bela diri, maka kita bisa menemukan gaya trading seperti halnya jenis-jenis bela diri, mulai dari kung fu, judo, karate, serta tinju. Berbeda halnya dengan strategi trading yang diibaratkan sebagai teknik bela diri untuk mengerang dan menghindari lawan.
Gaya trading sendiri menjadi penting kita tentukan sejak awal karena akan membantu kita untuk memaksimalkan potensi yang bisa kita gali dari dalam diri kita sendiri. Nah, supaya lebih detail, yuk simak 7 penjelasan mengenai gaya trading melalui ulasan berikut ini!
1. Gaya scalping untuk waktu yang pendek
Nah, kalau dalam trading, ada yang dikenal dengan gaya untuk jangka waktu pendek. Namanya ialah gaya scalping. Gaya yang satu ini memang dilakukan hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Selain itu, gaya yang satu ini juga cenderung sangat aktif, akan tetapi profit yang dihasilkan juga kecil. Sementara itu, gaya scalping pun akan dilakukan dalam jumlah transaksi yang banyak.
2. Mengambil fluktuasi harian dengan day trading
Selain scalping, ada juga gaya day trading yang berfungsi agar trader bisa mengambil keuntungan berdasarkan fluktuasi harga per hari. Jadi dalam konteks ini, sang trader akan melakukan pembelian dan penjualan pada hari yang sama. Tidak ada trading yang posisinya disimpan sampai besok. Untuk jangka waktunya sendiri berkisar antara hitungan menit hingga jam pada setiap tradingnya.
3. Mengambil profit dari periode panjang melalui swing trading
Gaya trading yang satu ini justru cenderung mengambil profit dari fluktuasi harga dalam jangka waktu yang lebih panjang. Jadi, swing trading akan dilakukan dalam beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.
4. Menggunakan jangka waktu yang lebih lama dengan position trading
Nah, ketika kita ingin menggunakan jangka waktu yang lebih lama lagi, maka kita dapat beralih untuk menggunakan position trading. Jenis trading yang satu ini akan menahan posisi dalam waktu beberapa minggu hingga bulan. Sementara yang menahan posisi dalam jangka waktu satu hingga dua tahun dikenal sebagai position trader.
6. Harus disesuaikan dengan tujuan trading
Jadi, gaya trading yang kita pilih pun harus disesuaikan dengan kecenderungan kita, apakah kita termasuk orang yang ingin menjalankan trading secara cepat atau santai. Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan profil risiko serta banyaknya waktu yang kita miliki. Dan yang tidak kalah penting ialah skill yang sudah kita kuasai.
7. Mempertimbangkan beberapa faktor
Ketika bingung memilih gaya trading, maka cobalah untuk memperitmbangkan beberapa faktor. Sebagai contoh, kita yang ingin mendapatkan penghasilan rutin dapat menggunakan day trading atau scalping.
8. Menemukan gaya yang terbaik
Pada dasarnya, tidak ada formula yang tepat untuk menentukan mana gaya trading yang paling baik untuk kita pilih. Akan tetapi, semua itu tergantung pada kecocokan kita.