Sakit kepala merupakan keluhan yang paling sering dirasakan khususnya pada orang dewasa. Penyebab sakit kepala pun sangat beragam, dari yang ringan seperti kurang tidur hingga akibat adanya penyakit serius seperti meningitis. Ada sejumlah pendapat yang mengatakan bahwa gangguan penglihatan juga bisa picu sakit kepala. Benar atau tidak, ya?
Mata lelah akibat memelototi layar terlalu lama
Ya, gangguan penglihatan bisa memunculkan sakit kepala. Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, perubahan cahaya dari layar komputer memang dapat merangsang saraf area mata dan memicu terjadinya keluhan tersebut. Selain itu, biasanya saat seseorang berlama-lama menatap layar komputer atau laptop, juga dibarengi postur tubuh yang buruk. Nah, kombinasi inilah yang pada akhirnya menyebabkan gejala sakit kepala makin buruk.
Sebenarnya, tak cuma layar komputer atau laptop saja yang bisa timbulkan mata lelah dan kering, yang bisa berujung pada sakit kepala. Layar televisi dan smartphone juga bisa mengakibatkan hal serupa. Terlalu fokus pada layar perangkat elektronik seperti itu akan membuat refleks berkedip Anda berkurang drastis. Kalau sudah begini, risiko Anda untuk mengalami fotofobia, yaitu sakit kepala saat melihat cahaya terang, akan lebih tinggi.
Untuk mengatasi sakit kepala akibat mata lelah, ada cara mudah yang bisa dilakukan. Berikan jeda selama 10 menit untuk setiap jam yang Anda habiskan di depan komputer.
“Jadi, jika Anda duduk di depan komputer selama 2 jam, waktu jeda yang Anda butuhkan adalah 20 menit,” jelas dr. Nadia. Saat sedang menikmati waktu rehat, Anda dapat memejamkan mata, berjalan-jalan di sekitar, atau bila ada, lihatlah pepohonan atau tanaman hijau sejenak untuk mengistirahatkan mata.
Jika mata lelah disertai pandangan kabur …
Apabila yang Anda rasakan lebih dari sekadar mata lelah, tetapi pandangan juga kabur atau berbayang, gejala tersebut mengindikasikan bahwa ada suatu gangguan kemampuan memfokuskan mata terhadap suatu objek akibat kelainan refraksi.
Beberapa gangguan yang termasuk ke dalam kelainan refraksi adalah miopi atau mata minus, hipermetropi (mata plus), dan astigmatisma atau mata silinder. Apabila sebelumnya Anda tidak menyadari bahwa Anda menderita salah satu di antara kelainan refraksi, maka gejala lain yang timbul adalah sakit kepala. Bahkan, tak cuma sakit kepala, biasanya juga bisa dirasakan ketidaknyamanan pada leher, bahu, dan punggung.
Umumnya, setelah melakukan pemeriksaan mata, dokter spesialis mata akan memberikan suplemen atau anjuran penggunaan kacamata sesuai dengan kelainan refraksi untuk memperjelas penglihatan. Setelah itu, biasanya gejala sakit kepala akan menghilang dengan sendirinya.
Gangguan lain pada mata yang juga bisa sebabkan sakit kepala
Beberapa gangguan lain pada mata yang dapat menyebabkan sakit kepala, khususnya saat melihat cahaya terang adalah:
- atau lecet pada kornea (selaput pada bagian luar mata)
- Radang pada konjungtiva (bagian putih mata)
- Katarak (kekeruhan lensa mata)
- Radang pada uvea dan iris (bagian dalam mata)
- Kerusakan retina (bagian belakang mata)
- Peradangan pada kelopak mata.
Wah, ternyata banyak juga ya gangguan penglihatan yang bisa picu sakit kepala. Agar Anda tak mengalaminya, maka peliharalah kesehatan mata Anda. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan rutin mengistirahatkan mata selama beberapa saat, perbanyak makan sayur dan buah, serta periksa mata secara rutin yaitu enam bulan sekali. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari berbagai gangguan mata.
Jika sakit kepala yang Anda rasakan tidak kunjung hilang, lebih baik segera periksakan ke dokter. Mungkin saja penyebabnya bukan gangguan penglihatan seperti yang Anda kira, tetapi kondisi yang lebih membahayakan.