Fakta Seputar Bisnis Tanaman Hidroponik Yang Wajib Diketahui Pelaku Usaha Pemula

Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat banyak orang mulai mencari alternatif lain untuk mengisi waktu luangnya. Selain berolahraga, hobi lain yang juga dapat dilakukan di rumah ialah bercocok tanam. Lantas, bagaimana jika kita tidak memiliki lahan yang luas untuk melakukannya? Pada masa kini, luas lahan bukanlah masalah karena kita dapat menggunakan teknik hidroponik yang tidak membutuhkan banyak lahan. Selain dijadikan hobi, banyak loh pelaku usaha agrikultur yang tertarik untuk menjalankan bisnis hidroponik. Lantas, apa saja sih kelebihan bisnis yang satu ini? Berikut penjelasannya!

 

  1. Cocok untuk pelaku usaha yang masih pemula

Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya tanaman yang bisa dikembangkan secara mudah. Untuk melakukan budidaya tanaman hidroponik, Kamu dapat menggunakan air sebagai media tanam, berbeda dari cara penanaman yang biasanya menggunakan media tanah. Makanya, budidaya tanaman hidroponik membutuhkan perawatan yang lebih sederhana. Terdapat beberapa jenis teknik penanaman hidroponik yang bisa Kamu lakukan, misalnya seperti sistem sumbu (wick system) yang bahan-bahannya terjangkau serta mudah dipindahkan atau sistem irigasi yang hanya memerlukan pemupukan ketika masa penyiraman.

 

  1. Dapat dilakukan di pemukiman padat

Selama ini, mungkin Kamu berpikir bahwa usaha pertanian hanya bisa dilakukan di daerah yang tidak padat penduduk seperti di pedesaan. Akan tetapi sekarang, Kamu yang tinggal di daerah perkotaan yang padat pun dapat memulai bisnis pertanian melalui sistem hidroponik. Jadi, Kamu tidak perlu repot-repot mencari lahan yang luas. Sementara itu, untuk melakukan penanaman, Kamu perlu menyesuaikan wadah larutan dengan ukuran tanaman yang akan dibudidayakan.

 

  1. Media tanam mudah didapatkan

Selain bisa dilakukan di rumah, teknik budidaya tanaman hidroponik juga membutuhkan media tanam yang sederhana. Kamu bisa menggunakan benda-benda di sekitar seperti toples, gelas, ember, serta wadah lainnya yang bisa menjadi tempat untuk melakukan penanaman. Sementara itu, Kamu juga perlu menyiapkan lapisan untuk membungkus wadah yang bening. Lapisan tersebut bisa berupa plastik, cat, maupun alumunium foil. Lapisan ini penting untuk mencegah cahaya masuk yang dapat menimbulkan lumut pada wadah.

 

  1. Diperlukan ketekunan dan konsistensi

Sekalipun bisnis tanaman hidroponik termasuk salah satu jenis usaha yang mudah dilakukan, Kamu harus tetap konsisten dan tekun dalam menjalankannya. Pelajarilah berbagai informasi seputar budidaya menggunakan teknik hidroponik sehingga bisnis Kamu dapat berkembang. Misalnya seperti menggunakan hiasan untuk membuat tanaman hidroponik lebih menarik. Selain itu Kamu juga dapat menambah variasi tanaman yang hendak Kamu budidayakan.

 

  1. Dapat tumbuh tanpa pestisida

Budidaya tanaman secara hidroponik tenyata juga ramah lingkungan loh. Selain itu, sistem hidroponik juga tidak menggunakan pupuk berbahan kimia sehingga sistem ini membuat udara lingkungan menjadi lebih sejuk. Bagi masyarakat perkotaan, tanaman hidroponik juga sangat bermanfaat untuk mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran hutan, asap pabrik, asap rokok, serta  asap kendaraan bermotor.

 

  1. Cocok untuk berbagai tanaman

Terlepas dari seberapa luas lahan yang Kamu gunakan, Kamu bisa tetap menanam berbagai jenis tumbuhan menggunakan sistem hidroponik. Beberapa diantaranya seperti selada, sawi, timun, bayam, serta berbagai jenis sayuran hijau lainnya. Selain sayuran hijau, Kamu juga dapat menanam tomat dan cabai karena kedua jenis tanaman ini sangat cocok dibudidaya menggunakan teknik hidroponik.

 

Pandemi Covid-19 mungkin memberikan kita berbagai cobaan, akan tetapi terdapat juga peluang bisnis berpotensi yang bisa kita coba pada masa-masa sulit seperti ini. Jangan lupa juga untuk beralih ke sistem pengelolaan bisnis secara digital dengan Cashlez yang menyediakan fitur laporan penjualan serta berbagai opsi pembayaran nontunai yang akan mempermudah Kamu menjalankan bisnis tanaman hidroponik.