Di tengah terjadinya pandemi Covi-19, tidak sedikit orang yang menghabiskan banyak waktu mereka untuk berada di rumah. Mereka melakukan berbagai aktivitas mulai dari menggunakan telepon genggam, internet, printer, maupun komputer yang tentu saja bergantung pada sumber daya listrik,
Sementara itu, ada juga sebagian orang yang rehat dari pekerjaan yang biasanya mereka lakukan di luar rumah, kemudian jadi menggunakan peralatan yang ada di rumah secara lebih intens, mulai dari menggunakan vacuum cleaner, kompor, mesin cuci, maupun televisi yang pastinya akan membutuhkan daya.
Kegiatan-kegiatan yang dilangsungkan tadi tentu saja akan menimbulkan jejak karbon di rumah tangga. Selain itu, tagihan listrik juga akan berdampak. Nah, agar kita bisa mengurangi jejak karbon serta mengurangi jumlah tagihan listrik, maka ada hal-hal penting yang harus kita perhatikan. Yuk, sama-sama kita lihat 6 cara yang dapat kita lakukan agar jejak karbon rumah tangga menjadi berkurang!
1. Memperhatikan tagihan listrik
Pada dasarnya, tidak semua orang paham seperti apa cara yang bisa yang mereka lakukan untuk membaca tagihan listrik. Soalnya, contoh sederhananya saja ialah mengetahui, kapan dan apakah tarif listrik mengalami perubahan. Ada layanan listrik yang memasang harga tetap sehingga jumlah yang dibayarkan akan sama pada jangka waktu tertentu. Nah, pada akhir periode, biaya listrik dapat mengalami perubahan menjadi tarif variabel standar yang lebih tinggi.
2. Melihat peralatan yang banyak menggunakan energi
Seperti yang kita tahu, ada banyak sekali peralatan rumah tangga yang memerlukan listrik. Sebagai contoh, ada kompor listrik yang dapat menghabiskan sekitar 300 kWh per tahun. Akan tetapi, tidak banyak yang paham bahwa ada juga peralatan rumah tangga yang juga dianggap sederhana namun menghabiskan banyak energi, seperti ketel yang membutuhkan sekitar 160 kWh per tahun.
3. Mengevaluasi penggunaan pemanas rumah serta thermostat
Tidak sedikit orang yang menggunakan sistem pemanas ketika mereka sudah berada di rumah yang baru. Akan tetapi, banyak yang tidak menyadari bahwa hal ini bisa berdampak buruk terhadap jejak karbon. Soalnya, akan banyak jejak karbon yang dihasilkan. Maka dari itu, ketika kita ingin menggunakan sistem pemanas, maka cobalah untuk beralih menggunakan air source heat pump dengan sistem yang lebih modern. Menggunakan instalasi yang menyerupai pendingin ruangan, sistem ini akan mengambil panas dari udara, kemudian meningkatkannya ke suhu yang lebih tinggi.
4. Melakukan hambatan terhadap aliran udara dingin
Ketika kita sudah masuk pada musim gugur, maka kita tentu ingin aliran udara yang dingin, apalagi pada sekitar pergelangan kaki kita. Memang, ada banyak keuntungan jika insulasi atap maupun loteng di rumah ada sistem ini, meskipun insulasi dinding luar akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi, kita bisa mengganti solusi ini dengan menggunakan busa, kuas, maupun strip segel karet yang cukup direkatkan pada pintu di dalam rumah.
5. Melakukan kebiasaan kecil yang sederhana
Pada dasarnya, untuk mengurangi jejak karbon yang kita hasilkan, kita tidak harus mulai dari sesuatu yang besar, melainkan yang kecil terlebih dahulu. Kita tentu sudah belajar untuk mengevaluasi penggunaan peralatan rumah tangga, menurunkan penggunaan termostat, serta membaca tagihan. Nah, hal selanjutnya yang perlu kita lakukan ialah tinggal mengubah kebiasaan kita saja.
6. Konsisten untuk mengurangi jejak karbon
Hal yang juga tidak kalah penting untuk kita lakukan dalam mengurangi jejak karbon ialah konsisten untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baik kita. Karena pada dasarnya, keputusan kita akan berdampak besar pada lingkungan dan diri kita sendiri, sekalipun hal tersebut merupakan tindakan yang sederhana. Dalam satu tahun, akan banyak perubahan yang bisa kita rasakan.